Minggu, 20 Oktober 2013

SEGMENTASI PASAR TERHADAP PRODUK



BAB I
PENDAHULUAN

Segmentasi Pasar Membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Peranan segmentasi dalam marketing :
1.    Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
2.    Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
3.    Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
4.    Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Segmentasi Pasar
Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307.


2.2 Penetapan Target Pasar
Proses mengevaluasi daya tarik tiap-tiap segmen dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki.
Mengatur produk supaya dapat menempati posisi pada benak konsumen yang jelas, khas, dan diinginkan secara relatif terhadap produk pesaing.

1.      Menyusun bauran pemasaran tiap-tiap   segmen.
2.      Menyusun penempatan segmen-segmen yang ditargetkan.
Penempatan Posisi di Pasar
3.      Memilih segmen sasaran
4.      Mengevaluasi daya tarik masing-masing Segmen.
Penetapan Target Pasar
5.      Menyusun Profil-profil segmen
6.      Mengenali basis yang digunakan  untuk mensegmentasi pasar.
Segmwntasi Pasar
Langkah-langkah dalam segmentasi, penetapan target dan penempatan posisi.


2.3 Tingkatan Segmentasi Pasar

Pemasaran Massal ( Tanpa Segmentasi )
Pemasaran Segmen
Pemasaran Relung
Pemasaran Mikro ( Segmen Penuh )

Pemasaran Massal, yaitu memproduksi secara massal mendistribusikan secara massal, dan mempromosikan secara massal produk yang hampir sama dengan cara yang hampir sama kepada semua konsumen.

Pemasaran Segmen, Memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan mengadaptasi tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen tersebut.

Pemasaran Relung, Memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki sejumlah cirri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi sejumlah manfaat yang khusus.

Pemasaran Mikro, Praktek perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai benar dengan selera individu dan lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran lokal dan pemasaran individual.
-         Pemasaran Lokal, Perancangan merk dan promosi supaya sesuai benar dengan kebutuhan dan keinginan kelompok-kelompok pelanggan local --- kota, pemukiman, bahkan took yang spesifik.
-         Pemasaran Individual, Perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai benar dengan kebutuhan dan preferrensi pelanggan secara individual. Juga dinamakan pemasaran satu per satu ( one to one marketing ), pemasaran yang disesuaikan dengan ( customized marketing )kebutuhan dan pemasaran pasar yang terdiri dari satu orang  ( market of one marketing ).

2.4 Mensegmentasi Pasar Konsumen

-         Segmentasi Geografis, membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda-beda seperti negara, wilayah negara bagian, kabupaten, kota atau pemukiman.
-         Segmentasi Demografis, Upaya membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
-         Segmentasi Psikografis, Upaya membagi pembeli menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup atau karakteristik kepribadian.
-         Segmentasi Perilaku, Upaya membagi suatu pasar kesejumlah kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pengunaan atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk. 

Persyaratan supaya Segmentasi Efektif.

-         Terukur
-         Dapat dijangkau
-         Substansial
-         Dapat dibedakan
-         Dapat dilakukan tindakan tertentu.

2.5 Cara-cara dalam memandang suatu pasar :
1.    Static attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama,dan pendidikan.
2.    Dinamic attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadian. Perilaku berupa sikap, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap produk.

Lebih lanjut mengenai demografi, psikografi dan pasar relung:
1.    Demografi. Ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rata umur, dan pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Sedangkan demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.
2.    Psikografi. Psikografi adalah menggunakan demografi dalam menentukan perilaku dan selera segmen tertentu suatu populasi. Psikografi mengkaji gaya hidup seperti kemana mereka berlibur, kemana mereka berbelanja, bagaimana mereka membelanjakan uang ekstra, olahraga apa yang mereka tonton, dan masih banyak lagi yang lain. Kalau menurut Hermawan (lagi), psikografi termasuk dalam Dynamic Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle atau kepribadian seperti yang saya sebutkan diatas. Perilaku berupa sikap, penggunaan dan respon pelanggan terhadap produk.
3.    Pasar relung. Ada segmen kecil dari populasi yang memiliki kesamaan karekteristik, kepentingan, kebiasaan berbelanja dan sebagainya.

2.6 Penetapan Target Pasar ( Pasar Sasaran )

Pasar Sasaran
Sepwerangkat pembeli yang memiliki kebutuhan dan karakteristik yang sama, yang diputuskan untuk dilayani oleh perusahaan.

1. Mengevaluasi Segmen Pasar
-         Ukuran dan pertumbuhan segmen.
-         Daya tarik structural segmen.
-         Tujuan dan sumber daya perusahaan..                 
2. Memilih Segmen Pasar.
-         Pemasaran tanpa diferensiasi ( Pemasaran massal ).
                     Strategi peliputan pasar dimana perusahaan mungkin memutuskan untuk mengabaikan perbedaan-perbedaan yang ada pada tiap-tiap segmen pasar, dan masuk ke pasar secara keseluruhan dengan satu tawaran.
-         Pemasaran yang terdiferensiasi.
                     Strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk menetapkan beberapa segmen pasar atau relung pasar dan mendesain tawaran yang terpisah bagi masing-masing segmen.
-         Pemasaran terkonsentrasi.
                     Strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memilih untuk meraih pangsa pasar yang besar pada satu atau beberapa subpasar.
3. Memilih strategi Peliput Pasar.
-         Sumber daya yang dimiliki perusahaan.
-         Tahapan produk dalam daur hidup.
-         Homogenitas Pasar.
-         Strategi pemasaran yang dilakukan pesaing.

Penempatan ( posisioning ) guna mendapatkan  keunggulan bersaing.

Posisi Produk
Merupakan cara produk didefinisikan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting  ( tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen dibandingkan hubungan dengan produk-produk pesaing.

Keunggulan Bersaing
Keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh karena menawarkan kepada konsumen nilai yang lebih besar, baik melalui harga yang lebih murah atau dengan memberikan sejumlah manfaat yang lebih banyak yang dapat dijadikan alasan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi.

Memilih Strategi Penempatan Produk ( Posisioning )
-         Mengidentifikasikan keunggulan bersaing yang mungkin.
-         Memilih Keunggulan pasaing yang tepat.
-         Mengkomunikasikan dan menyampaikan Posisi yang telah dipilih.

2.7 Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1.      Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2.      Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3.      Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4.      Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5.      Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1.      Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
2.      Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3.      Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4.      Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1.      Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2.      Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3.      Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4.      Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

2.8 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi

Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:

2.9 Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a.    Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
b.    Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c.    Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):
1. Manfaat yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut.
2. Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
3. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
4. Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas Konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.



SUMBER :  http://adaddanuarta.blogspot.com/2011/06/makalah-segmentasi-pasar.html

Jumat, 14 Juni 2013

POLITIK STRATEGI NASIONAL

1. Pemahaman politik, unsur politik dan segala sesuatu yang berhubungan dengan politik.

Secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau negara kota. Kemudian berkembang menjadi rasa berarti warga Polites, politeia yang berarti semua yang berhubungan dengan negara, yang berarti bahwa politik dan pemerintah negara politikos kewarganegaraan berarti.
Menurut Aristoteles dapat dianggap sebagai yang pertama untuk memperkenalkan kata melalui pengamatannya tentang politik manusia yang ia sebut zoon politikon. Dengan istilah dia ingin menjelaskan bahwa hakikat kehidupan politik dan sosial adalah interaksi antara dua orang atau lebih terikat untuk melibatkan hubungan politik. Aristoteles melihat politik sebagai kecenderungan alami manusia dan tidak dapat dihindari, seperti ketika ia mencoba untuk menentukan posisinya dalam masyarakat, ketika ia mencoba untuk mencapai kesejahteraan pribadi, dan ketika ia mencoba untuk membujuk orang lain untuk menerima pandangan-pandangannya. Berdasarkan kesimpulan Aristoteles yang memaksimalkan kemampuan individu dan bisnis mencapai bentuk yang lebih tinggi dari kehidupan sosial adalah melalui interaksi politik dengan orang lain. Interaksi yang terjadi dalam sebuah institusi yang dirancang untuk menyelesaikan konflik sosial dan membentuk tujuan negara. Karenanya kata tersebut mengindikasikan sebuah aspek kehidupan politik, kehidupan politik sering dipahami sebagai aspek yang berhubungan dengan kehidupan dengan unsur-unsur kekuatan: negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy, suatu regulasi), dan pembagian (distribusi) atau alokasi (alokasi).
Secara umum dapat dikatakan bahwa politik (politik) adalah berbagai kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang berkaitan dengan proses menentukan tujuan dari sistem dan melaksanakan tujuan tersebut. Pengambilan keputusan (decision making), apakah tujuan dari sistem politik yang melibatkan pilihan dari beberapa alternatif dan penyusunan tujuan prioritas telah. Sedangkan untuk melaksanakan tujuan itu diperlukan untuk menentukan kebijakan umum (kebijakan publik) mengenai regulasi dan distribusi (distribution) atau alokasi (alokasi) sumber daya (resources) yang ada. Untuk secara aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan ini, perlu memiliki kekuatan (power) dan wewenang (otoritas) yang akan digunakan baik untuk membina kerja sama dan menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses. Cara-cara yang digunakan untuk meyakinkan (persuasif) dan jika perlu kekuatan (paksaan). Tanpa paksaan, perumusan kebijakan hanyalah keinginan (pernyataan tujuan) saja.
Politik merupakan upaya atau cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Tapi ada banyak yang berpikir bahwa politik bukan hanya tentang kekuasaan dalam negara atau tindakan yang dilakukan oleh otoritas negara. Dalam beberapa aspek kehidupan, orang sering melakukan tindakan politik, baik politik dagang, budaya, sosial, maupun dalam aspek kehidupan lainnya. Jadi politik selalu melibatkan tujuan dari seluruh masyarakat (public gol) dan tidak keperluan pribadi (swasta gol). Mengenai kegiatan politik berbagai kelompok, termasuk partai politik dan kegiatan pribadi (individu).
unsur politik meliputi:
Ilmu politik 1.Teori yang mencakup teori dan sejarah perkemangan pilitik ide-ide politik.
2.Lembaga-politik lembaga yang meliputi Konstitusi, pemerintah pusat, pemerintah daerah setempat dan pemerintah dan fungsi sosial mulai lambat awal dan institusi politik komparatif.
3.Partai yang meliputi politik organisasi masyarakatm umun pendapat, partisipasi warga dalam pemerintahan dan administrasi.
Internasional 4.Hubungan yang meliputi politik internasional, organisasi internasionak, hukum admnistrasi dan internasional internasional.

'Politik' Kata dapat menunjukkan:
1.Segi kehidupan manusia dengan kekuasaan (hubungan kekuasaan).
Sebagai contoh:
- Kebeasan politik.
- Kejahatan Politik.
- Kegiatan politik.
- Hal-hal yang berkaitan dengan politik.
2.Tujuan yang ingin dicapai.
Sebagai contoh:
- Dana politik.
- Politik luar negeri.
- Politik dalam negeri.
- Ekonomi, dll.
Beberapa poin pandangan mengenai perkembangan politik:
1.Politik sebagai upaya yang dilakukan oleh warga untuk membahas dan mewujudkan kebaikan bersama.
2.Politik karena semua mahal berkaitan dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan.
3.Politik karena semua kegiatan yang diarahkan untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.
4.Politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
5.Politik sebagai konflik dalam rangka untuk mencari dan atau mempertahankan sumber daya yang dianggap penting.


Strategi 2.Pengertian dan tingkat pengambilan keputusan dalam pemerintahan Negara Indonesia

Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang didefinisikan sebagai "seni umum" atau seni seorang komandan yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl Von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah mengetahui bagaimana menggunakan pertempuran untuk memenangkan perang. Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan-itu kemenangan atau pencapaian tujuan. Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jenderal atau militer, tetapi telah diperluas ke semua bidang kehidupan.

Pengambilan keputusan tingkat dalam kebijakan pemerintah:

Strategi politik nasional yang telah berlangsung selama ini didasarkan pada sistem negara 195 menurut Konstitusi. Sejak tahun 1985 mengembangkan gagasan bahwa pemerintah dan lembaga diatur negaa tahun 1945 adalah suprastruktur politik, lembaga terebut adalah MPR, DPR, Presiden, BPK, dan MA. Sedangakn badan di dalam masyarakat paratai seperti politik, organisasi masyarakat sipil, media, kelompok kepentingan (kelompok kepentingan) dan kelompok penekan (pressure groups). Suprastruktur politik dan infrastruktur harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Mekanisme strategi politik pada suprastruktur politik tingkat nasional ditetapkan oleh Presiden, dalam hal ini Presiden tidak lagi MPR wajib sejak pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat pada tahun 2004. Karena presiden dipilih langsung oleh rakyat untuk menjalankan pemerintahan berpegang pada visi dan misi Presiden yang disampaikan pada saat MPR setelah pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji Presiden / Wakil Presiden. Visi dan Misi dan digunakan sebagai strategi politik dalam menjalankan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan selama lima tahun atau kurang.

S tratifikasi nasional pembuat kebijakan tingkat di negara ini adalah Republik Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Pembuat kebijakan tingkat puncak
Kebijakan yang komprehensif yang mencakup tertinggi secara nasional dan mencakup penentuan konstitusi. Fokus pada masalah makro-politik bangsa dan negara untuk merumuskan cita-cita nasional berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945. Kebijakan tingkat puncak dilakukan oleh MPR. Dalam syarat dan ketentuan mengenai kekuasaan kepala negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 10 sampai 15 UUD 1945, para pembuat kebijakan tingkat puncak termasuk kewenangan Presiden sebagai kepala negara. Bentuk hukum kebijakan nasional ditentukan oleh kepala negara dapat keputusan, peraturan atau piagam kepala negara.

2. Tingkat kebijakan publik
Sebuah tingkat kebijakan di bawah tingkat puncak kebijakan, yang komprehensif dalam lingkup nasional dan berisi masalah makro strategi nasional untuk mencapai cita-cita dalam keadaan tertentu.

3. Menentukan tingkat kebijakan tertentu
Ini adalah kebijakan pemerintah bidang utama. Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum untuk merumuskan strategi, administrasi, sistem dan prosedur di lapangan. Kebijakan tingkat otoritas di atasnya.

4. Tingkat teknis pengambil keputusan
Kebijakan teknis meliputi kebijakan dalam satu sektor dari penyebab utama dalam bentuk prosedur dan teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan.

5. Pembuat kebijakan tingkat di daerah
Kewenangan tekad pemerintah pusat pelaksanaan kebijakan di wilayah ini terletak pada Gubernur dalam kedudukannnya sabagai wakil pemerintah pusat di daerah masing-masing. Berwenang untuk mengeluarkan kepala daerah dari kebijakan pemerintah dengan persetujuan DPR. Kebijakan itu berbentuk Peraturan Daerah (Perda) tinkat I atau II. Menurut kebijakan saat ini, kantor Gubernur / Kepala tingkat I, tingkat II Kepala Bupati / Daerah atau / Daerah tingkat II Walikota Kepala. POLITIK dan implentasi NASIONAL STRATEGI.



www.gunadarma.ac.id

Rabu, 12 Juni 2013

KETAHANAN NASIONAL


Beberapa Ancaman Dalam, Dan Luar Negeri

Beberapa ancaman Dalam, Dan Luar Negeri telah dapat diatasi Bangsa Indonesia Artikel Baru adanya tekad Bersama-sama menggalang Kesatuan Bangsa Dan kecintaan. Berbagai Pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta Dan juga Gerakan sparatis di Timor-Timur Yang pernah menyatakan dirinya berintegrasi Artikel Baru Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan Politik menyebabkan lepasnya Dilaporkan daerah adalah nihil. Ancaman sparatis dawasa inisial ditunjukan Artikel Baru banyaknya wilâyah atau Propinsi di Indonesia Yang menginginkan dirinya merdeka Lepas Bahasa Dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, Dan beberapa daerah adalah begitu pula beberapa Lain Aksi provokasi Yang mengganggu kestabilan Kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan Yang diwarnai Nuansa Etnis Dan Agama Dan gangguan Bahasa Dari Luar adalah gangguan bahasa Dari `negara Lain Yang ingin menguasai Pulau-Pulau Kecil Yang Masih berada di Didalam wilâyah NKRI namun Dekat Artikel Baru wilâyah` negara Lain. Bangsa Indonesia telah berusaha menghadapi Semua Artikel Baru Suami Semangat Persatuan Dan keutuhan, meskipun demikian gangguan Dan ancaman Akan Terus ada selama Perjalanan Bangsa, Maka diperlukan kondisi Dinamis Bangsa Yang dapat mengantisipasi keadaan apapun terjadi dinegara inisial.

2.2 Asas - Asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional ini adalah tata laku Yang didasari par value per share-Yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 Dan Wawasan Nusantara. Asas-asas nihil adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99-11).

a). Asas kesejahtraan Dan keamanan

Asas inisial merupakan kebutuhan mendasar Yang Ulasan Sangat Dan Wajib dipenuhi Bagi individu maupun 'masyarakat atau nama kelompok. Didalam Kehidupan nasional ini berbangsa bernegara Dan, Unsur Dan kesejahteraan keamanan Suami biasanya menjadi Tolak ukur Bagi mantap / tidaknya ketahanan pendidikan nasional.

b). Asas komprehensif / menyeluruh Terpadu

Artinya, ketahanan nasional ini mencakup seluruh aspek Kehidupan. Aspek-aspek nihil berkaitan Dalam, bentuk Persatuan Dan perpaduan secara selaras, serasi, seimbang Dan.

c). Asas kekeluargaan

Asas Suami bersikap Keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa Dan Tanggung Jawab Dalam, Kehidupan bermasyarakat, berbangsa bernegara Dan. Dalam, Hal Hidup Artikel Baru asas kekeluargaan inisial diakui adanya perbedaan, Dan kenyataan riil inisial dikembangkan secara serasi Dalam, Kehidupan kemitraan Dan dijaga Bahasa Dari konflik Yang bersifat merusak / destruktif.

2.3 Sifat-sifat Ketahanan Nasional

Beberapa sifat ketahanan nasional ini Yang adayaitu:

Ø Mandiri

Maksudnya adalah kemampuan Percaya Dan kekuatan sendiri Dan tidak mudah menyerah. Sifat Suami merupakan prasyarat untuk menjalin suatu Kerja Sama. Kerja Sama Perlu dilandasi Oleh sifat Kemandirian, Bukan semata-mata Tergantung Oleh pihak Lain

Ø Dinamis

Artinya tidak Tetap, Naik turun-Tergantung situasi Dan kondisi Bangsa Dan `negara Serta Lingkungan strategisnya. Dinamika Suami Selalu diorientasikan kemasa depan Dan diarahkan kondisi Yang lebih baik.

Ø Wibawa

Keberhasilan Pembinaan ketahanan nasional ini Yang berlanjut Dan berkesinambungan Tetap Dalam, Rangka meningkatkan kekuatan Dan kemampuan Bangsa. Artikel Baru Suami diharapkan agar Bangsa Indonesia mempunyai daftar harga Diri Dan diperhatikan Oleh Bangsa Lain Sesuai Artikel Baru Yang melekat padanya kualitas. Atas Ditempatkan pemikiran Diatas, Maka berlaku Logika, semakin Tinggi, tingkat ketahanan nasional ini, Maka Akan semakin Tinggi, wibawa pemerintah sebagai `negara Dan Penyelenggara Kehidupan pendidikan nasional.

Ø Konsultasi Dan Kerja Sama

Hal inisial dimaksudkan adanya saling menghargai Artikel Baru mengandalkan moral yang Dan Kepribadian Bangsa. Hubungan kedua belah pihak Perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan Dalam, melihat kondisi masing-masing Didalam Rangka hubungan Suami diharapkan tidak ada Pratama Afiliasi mengutamakan Konfrontasi Serta tidak ada Hasrat mengandalkan kekuasaan Dan kekuatan fisik semata.

2.4 Kedudukan Dan Fungsi Ketahanan Nasional

Kedudukan Dan fungsi ketahanan nasional ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a). Kedudukan:

ketahanan nasional ini merupakan suatu ajaran Yang diyakini kebenarannya Oleh seluruh Bangsa Indonesia Serta merupakan Cara terbaik Yang Perlu di implementasikan secara berlanjut Dalam, Rangka membina kondisi pendidikan nasional Kehidupan Yang ingin diwujudkan, Wawasan nusantara Dan ketahanan nasional ini berkedudukan sebagai Landasan konseptual, Yang didasari Oleh Pancasil sebagai Landasan yang ideal Dan UUD sebagai Landasan konstisional Dalam, paradigma Pembangunan pendidikan nasional.

b). Fungsi:

Ketahanan nasional ini pendidikan nasional Dalam, fungsinya sebagai doktrin Ditempatkan pendidikan nasional Perlu dipahami untuk menjamin Tetap terjadinya Pola Pikir, Pola sikap, Pola Tindak Dan Pola Koperasi Karyawan Bhakti Samudera Dalam, menyatukan langkah Bangsa Yang bersifat inter - daerah (wilâyah), antar - Sektoral maupun multi-Disiplin. Konsep doktriner Suami Perlu supaya tidak ada Cara berfikir Yang terkotak-kotak Negara (Sektoral). Satu alasan adalah bahwa Bila terjadi penyimpangan, Maka Akan Timbul pemborosan waktu, Tenaga Dan Sarana, Yang bahkan berpotensi Dalam, cita-cita pendidikan nasional. Ketahanan nasional ini juga berfungsi sebagai Pola Ditempatkan Pembangunan pendidikan nasional. hakikatnya merupakan arah Dan Pedoman Dalam, pelaksanaan pembangunman pendidikan nasional disegala sektor perikanan Kepemilikan Modal Dan Pembangunan secara Terpadu, Yang dilaksanakan Sesuai Program Artikel Baru Rancangan.

2.5 Ketahanan Nasional Dan Konsepsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional ini adalah kondisi Dinamis suatu Bangsa Yang meliputi segenap Kehidupan pendidikan nasional Yang terintegrasi, Berisi keuletan Dan ketangguhan Yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional ini Dalam, menghadapi Dan mengatasi Segala tantangan, ancaman, hambatan Dan gangguan, baik Yang Datang Bahasa Dari Dalam, maupun Bahasa Dari Luar, untuk menjamin Identitas , Integrasi Dan kelangsungan Hidup Bangsa Dan negar Serta Perjuangan mencapai tujuan pendidikan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah Suami:

Ø Ketangguhan

Adalah kekuatan Yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi pendapatan Yang dipikulnya.

Ø Keuletan

Adalah Pratama Afiliasi secara giat Artikel Baru kemampuan Yang keras Dalam, menggunakan kemampuan nihil Diatas untuk mencapai tujuan.

Ø Identitas

Yaitu ciri cocok untuk bersantai di suatu Bangsa atau `negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat sebagai suatu pengertian Dalam, organisasi 'masyarakat Yang dibatasi Oleh wilâyah Artikel Baru Penduduk, sejarah, pemerintahan, Dan tujuan pendidikan nasional Serta Artikel Baru Peran internasionalnya.

Ø Integritas

Yaitu Kesatuan menyeluruh Dalam, Kehidupan pendidikan nasional suatu Bangsa baik Unsur sosialnya maupun Alamiah, baik bersifat potensional maupun Fungsional.

Ø Ancaman

Yang dimaksud adalah Disini / Key Pratama Afiliasi Yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan Dan Pratama Afiliasi inisial dilakukan secara konseptual, kriminal Dan Politis.

Ø Hambatan Dan gangguan

Adalah Hal atau Pratama Afiliasi Yang berasal bahasa Dari Luar Dan Bahasa Dari Diri sendiri Yang bersifat Dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

    Konsepsi Ketahanan Nasional

Konsepsi pengembangan kekuatan pendidikan nasional melalui pengaturan Dan penyelenggaraan kesejahteraan Dan keamanan Yang seimbang, serasi Dan selaras Dalam, seluruh aspek Kehidupan secara utuh Dan Terpadu berlandaskan Pancasila Dan UUD 1945 Dan Wawasan nusantara Artikel Baru kata Lain konsepsi ketahanan nasional ini merupakan Pedoman untuk meningkatkan keuletan Dan ketangguhan Bangsa Yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional ini Artikel Baru pendekatan kesejahteraan Dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan Bangsa Dalam, menumbuhkan Dan mengembangkan par value per share-nasionalnya demi Taxes-besarnya Kemakmuran Yang adil Dan merata, rohaniah Dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan Bangsa Melindungi par value per share-pendidikan nasional terhadap ancaman Bahasa Dari Luar maupun Bahasa Dari Dalam,.
Aspek Ekonomi

Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi Dinamis Kehidupan perekonomian Bangsa Yang Berisi keuletan Dan ketangguhan kekuatan pendidikan nasional Dalam, menghadapi Serta mengatasi Segala tantangan, ancaman, hambatan Dan gangguan Yang Datang Bahasa Dari Luar maupun Dalam, Bahasa Dari secara Langsung maupun tidak Langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian Bangsa Dan `negara berlandaskan Pancasila Dan UUD 1945.

Aspek Sosial Budaya.

Ketahanan sisial sector diartikan sebagai kondisi Dinamis sector Indonesia Yang Berisi keuletan Dan ketangguhan kekuatan pendidikan nasional Dalam, menghadapi Serta mengatasi Segala tantangan, ancaman, hambatan Dan gangguan Yang Datang Bahasa Dari Luar maupun Dalam, Bahasa Dari secara Langsung maupun tidak membahayakan kelangsungan Langsung Kehidupan sosialnya sector.

Aspek Pertahanan Dan Keamanan.

Ketahanan pertahanan keamanan diartikan sebagai Dan kondisi Dinamis Kehidupan pertahanan keamanan Dan Bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, Dan kemampuan Dalam, mengembangkan, menghadapi Dan mengatasi Segala tantangan Dan hambatan Yang Datang Bahasa Dari Luar maupun Bahasa Dari Dalam, Yang secara Langsung maupun tidak membahayakan Langsung Identitas, Integritas, Dan kelangsungan Hidup Bangsa Dan `negara Kesatuan Republik Indonesia.

Aspek Politik.

Ketahanan aspek Politik diartikan sebagai kondisi Dinamis Kehidupan Politik Bangsa Indonesia Yang Berisi keuletan Dan ketangguhan kekuatan pendidikan nasional Dalam, menghadapi Serta mengatasi Segala tantangan, ancaman, hambatan Dan gangguan Yang Datang Bahasa Dari Luar maupun Dalam, Bahasa Dari secara Langsung maupun tidak Langsung untuk menjamin kelangsungan Kehidupan Politik Bangsa Dan `negara Republik Indonesia berdasar Pancasila Dan UUD 1945.

Aspek ideologi.

Dapat diartikan sebagai kondisi Dinamis Kehidupan ideologi Bangsa Indonesia. Ketahanan inisial diartikan mengandung keuletan Dan ketangguhan kekuatan pendidikan nasional Dalam, menghadapi Serta mengatasi Segala tantangan, ancaman, hambatan Dan gangguan Yang Datang Bahasa Dari Luar maupun Dalam, Bahasa Dari secara Langsung maupun tidak membahayakan kelangsungan Langsung Kehidupan ideologi Bangsa Dan `negara Indonesia.

2.6 Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional

Aspek Ekonomi

pencapaian tingkat ketahanan Ekonomi memerlukan Pembinaan sebagai berikut:
• Penggunakan Sistem Ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan Kemakmuran Dan kesejahteraan Yang adil Dan merata di seluruh Nusantara melalui wilâyah eknomi kerakyatan
• Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, Dan monopoli Ekonomi
• Pembangunan Ekonomi merupakan Usaha Bersama Atas asas kekeluargaan
• Pemerataan Pembangunan Dan Pemanfaatan hasilnya Artikel Baru memperhatikan keseimbangan Dan keserasian Pembangunan antarwilayah Dan antar sektor perikanan.

Aspek Sosial Budaya

Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sisial sector Warga `negara Indonesia Perlu:
• Kehidupan sosialnya sector Bangsa Dan masyarkat Indonesia Yang beriman Dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, rukun, Bersatu, Cinta Tanah Air, Maju, Dan sejahtera Dalam, Kehidupan Yang serba selaras, serasi Dan seimbang Serta mampu menangkal penetrasi sector Asing Yang tidak Sesuai Artikel Baru Kebudayaan pendidikan nasional.

Aspek Pertahanan Dan Keamanan

Mewujudkan kekuatan Hankam

Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap Warga `negara Indonesia Perlu:
• Memiliki Semangat Perjuangan Bangsa Dalam, bentuk Perjuangan non fisik Yang disertai keuletan Dan ketangguhan Tanpa kenal menyerah Dan mampu mengembangkan kekuatan nasional ini Dalam, Rangka menghadapi Segala tantangan, ancaman, hambatan, gangguan Dan Yang Datang Bahasa Dari Luar maupun Bahasa Dari Dalam, untuk menjamin Identitas, Integritas, kelangsungan Hidup Bangsa Dan `negara Serta pencapaian tujuan pendidikan nasional.

• Sadar Dan Peduli Akan pengaruh-pengaruh Yang Timbul aspek ideologi, Politik, Ekonomi, sisial sector Dan pertahanan keamanan.

Aspek Ilmu Pengetahuan

Untuk mecapai Percepatan Kemandirian Dan kesejahteraan berbasis dukungan Ilmu pengetahuan Dan Teknologi (Iptek)

• Dilakukan lewat Penguatan Empat pilar ekonomi berbasis pengetahuan (KBE), yaitu:
- Telkomnika Pendidikan

- Telkomnika Inovasi

- Infrastruktur 'masyarakat INFORMASI

- Kerangka Kelembagaan, diatur dalam peraturan perundangan, Dan Ekonomi

• Perbaikan kualitas pelayanan Kesehatan Dan Pendidikan

• Mewujudkan tumbuhnya 'masyarakat berbudaya Yang Iptek

Aspek ideologi

Upaya memperkuat Ketahanan ideologi memerulkan memerlukan langkah Pembinaan berikut:
• Pengamalan pancasila secara obyektif Dan subyektif

• Pancasila sebagai pandangan Hidup Bangsa Dan `negara Republik Indonesia

• Pendidikan moral yang Pancasila

• Sesanti Bhineka Tunggal Ika Dan konsep Wawasan Nusantara bersumber Bahasa Dari Pancasila
Aspek Politik

Upaya mewujudkan ketahan aspek Politik:

a). Politik Dalam, Negeri

• Penggunakan Sistem pemerintahan berdasarkan hokum Yang

• Mekanisme Politik Yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat

• Terjalin komunikasi Politik timbal Balik antara pemerintah Dan 'masyarakat

b). Politik Luar Negeri

• Hubungan Luar Negeri ditujukan untuk meningkatkan Kerja Sama interansional di berbagai Kepemilikan Modal

• Politik Luar Negeri Terus dikembangkan Menurut Prioritas Dalam, Rangka meningkatkan persahabatan Dan Kerja Sama antarnegara

• Peningkatan kualitas Sumber Daya manusia Perlu dilaksanakan Artikel Baru pembenahan sistem Pendidikan, pelatihan Dan penyuluhan

• Perjuangan Bangsa Indonesia yangf menyakut kepentingan pendidikan nasional



www.gunadarma.ac.id