Rabu, 24 Oktober 2012

Perbedaan Badan Usaha Koperasi dengan Badan Usaha Non-koperasi


   Dalam pengelolaan gerakan koperasi kurang mendapat perhatian padahal sebenarnya itu diperlukaan untuk memperkuat segi materi dan dari segi idiil koperasi. Manajemen akan diperlukan, terutama bila ada kesalahan manajemen. Selain itu, jika koperasi tidak berjalan efisien seperti dalam menjalankan non-kooperatif dapat menyebabkan ketergantungan membantu, ransum subsisdi, kredit tanpa bunga, harga tidak adil, dll.

Ada beberapa perbedaan antara Koperasi dan Non-Koperasi, di antaranya:

a. Anggota koperasi sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan dari koperasi, sementara di badan usaha lain, pemilik ≠ pelanggan.

b. Keputusan Koperasi keputusan berdasarkan satu orang satu suara, sedangkan badan usaha lainnya, pengambilan keputusan didasarkan pada kepemilikan mayoritas.

c. Pembagian pengembalian Binaan Koperasi berdasarkan anggota layanan, tidak didasarkan pada kepemilikan yang berlaku untuk badan usaha lainnya.

d. Patronase Pengembalian Koperasi Koperasi merupakan laporan tahunan yang menyatakan jumlah SHU, bukan laba / rugi sebagai non-kerjasama Perusahaan.

e. Maksimum Perawatan Tujuan Koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, yang lain menjadi Tujuan bisnis adalah Laba Maksimum.

f. Hasil Usaha Koperasi disebut SHU, sedangkan badan usaha lainnya hasil operasi disebut Profit (Laba ≠ SHU) di mana: Hasil Operasi = Laba, sementara "Bisnis Laba (SHU) adalah hasil dari mengurangi total biaya operasional Usaha Koperasi.

g. Koperasi tidak bisa disamakan dengan non-kooperatif entitas. Ada perbedaan mendasar antara keduanya yang menyebabkan samalain berdiri sendiri. Tujuan kedua entitas ini dapat dilihat perbedaan masing-masing. Jadi jelas, jalur tujuan unutk akan berbeda.



a. Dalam hal organisasi

Koperasi adalah organisasi yang memiliki kepentingan yang sama bagi para anggotanya. Dalam menjalankan usahanya, kekuasaan tertinggi terletak di tangan koperasi anggota, sementara entitas tidak kooperatif, anggota terbatas pada mereka yang memiliki modal, dan dalam kegiatan pelaksanaannya adalah otoritas tertinggi pada kapitalis ventura.

b. Dalam hal tujuan bisnis

Koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dengan melayani anggota seadil-adilnya, sedangkan non-koperasi umumnya dimaksudkan untuk menguntungkan.

c. Dalam hal sikap hubungan bisnis

Koperasi terus memberikan koordinasi atau kerjasama antara koperasi dan satu koperasi lainnya, sedangkan non-koperasi sering bersaing satu sama lain.

d Dalam hal manajemen bisnis

Pengelolaan koperasi dilakukan secara terbuka, sedangkan non-koperasi yang dilakukan dalam manajemen bisnis swasta.


Sumber:
http://muftiramdlani.blogspot.com/2011/11/perbedaan-badan-usaha-koperasi-dengan.html
http://yosuaeb04.blogspot.com/2009/11/perbedaan-koperasi-dengan-badan-usaha.html


www.gunadarma.ac.id

Cara Membaca, Melihat dan Memanfaatkan Peluang pasar


Peluang pasar daerah kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Potensi pasar adalah batas didekati oleh permintaan ketika pengeluaran pemasaran industri mendekati tak terhingga untuk ditentukan


Membaca peluang pasar sangat penting yang wajib bagi seorang pengusaha. Membaca peluang pasar tidak hanya bagi pengusaha yang ingin memulai usaha, namun sebagai dasar kita bergelut di dunia bisnis. Karena kita kelihaian dalam membaca peluang pasar tidak hanya untuk memulai sebuah bisnis, tetapi keterampilan dalam membaca peluang bisnis juga harus dimiliki oleh kami kami ingin mengembangkan bisnis kami, melakukan segmentasi pasar, serta memperluas bisnis Tapi sering, kemampuan untuk membaca peluang pasar yang sering tidak sesuai dengan target, membuat apa yang telah menjadi diharapkan pada saat kita memulai bisnis seringkali tidak tercapai. Pertama kita harus melihat dengan hati-hati sebelum konsep peluang bisnis. Apa yang kita inginkan dari pandangan peluang bisnis atau peluang bisnis? Jenis usaha atau bisnis untuk bidang kita, benar. Apa yang kita cari dari sebuah bisnis atau usaha yang kita tekuni?

a. Lihat
Membaca peluang pasar adalah seperti seorang anak yang ingin membaca, tapi sebelum dia bisa membaca ia harus mampu untuk melihat apa yang dia harus membaca .. Dalam konteks membaca peluang pasar, tujuan dari pemberitahuan di sini adalah bahwa kita melihat apa masalah dari fenomena yang mengelilingi kita dan yang sedang mengalami masalah, maka kita sedang mencari celah yang kita dapat menembus peluang di kecil celah-celah.

b. Mendengarkan
Mendengar dalam hal ini intinya adalah bagaimana kita mengetahui kebenaran tentang masalah yang terjadi di pasar. Mendengar di sini juga memiliki tujuan bagi kita untuk mengenal lebih dekat dengan konsumen, sehingga masalah mendapat lebih tepat sasaran.

c. Membaca
Setelah kita melihat dan mendengar tentang masalah yang terjadi, maka semua yang kita baca perlahan-lahan apa yang telah kita lihat dan dengar. Penting untuk diingat, kita membaca bukan untuk menghafal, tapi untuk memahami. Hal yang sama terjadi untuk membaca tahap berikut, usaha kita tidak akan pernah berhasil jika kita dipatok teori. Sebaliknya, ketika kita memahami apa yang kita lihat dan dengar, hasilnya akan lebih baik daripada kita menghafal.
Hal ini juga dalam tahap membaca ini, perlu diingat bahwa tidak ada poin terjawab untuk membaca, memahami, dan menganalisis. Karena seberapa kecilpun poin yang telah dihasilkan, akan memiliki peran yang signifikan dapat diperhitungkan dalam kesimpulan akhir yang dibuat.

d. Menulis
Menulis adalah tahap terakhir dari empat hal bahwa ia adalah seorang anak kita akan belajar hal-hal baru. Setelah kita melihat, mendengar, dan membaca, kita perlu mencurahkan semua analisis yang telah diambil dalam tahap membaca. Semua poin harus juga terkandung dalam tulisan yang nantinya akan menjadi tolak-ukur atau pegangan yang akan membimbing kita karena kita benar-benar terjun dalam menerapkan semua itu.

Sebelum Anda memulai bisnis, Anda juga harus mempertimbangkan hal-hal penting dalam memulai bisnis. Seperti:

1. Jenis usaha.
2. Jenis produk
3. Target konsumen
4. Lingkungan
5. Legalitas
6. Risiko Kecil
7. Modal

Dan bukan hanya itu tetapi kita hanya harus melihat beberapa aspek berikut:

1. Jenis Usaha. sebagai pengusaha kita harus memiliki visi dan misi. Jika bisnis adalah tren, itu tidak akan berlangsung lama setelah pergantian tren zaman, namun upaya akan memiliki prospek saat menjadi topik tren atas yang zaman. Jika bisnis adalah intuisi, atau dengan kata lain merupakan obsesi, cita-cita, harus berpikir lagi dan menciptakan sesuatu yang unik dan berbeda, serta mengembangkan bisnis jiwa panggilan (intuisi) adalah.

2. Produk. Teliti dan dipelajari dengan baik, karena akan mendapatkan keuntungan hanya dari produk yang dijual. Apakah produk ini cepat habis, sehingga pelanggan memiliki omset lalu lintas atau omset yang banyak? Apakah produk akhir yang panjang tapi keuntungan besar ketika produk yang dijual?

3. Target Pasar. Produk dapat dijual jika ada pasar di mana produk tersebut akan dijual di dalamnya. Tentukan pasar, atau apakah itu menempatkan kota lain, pulau lain, dan bahkan ekspor ke negara-negara lain jika diperlukan sehingga produk tersebut dijual.

4. Dalam sekitar usaha kami. Jika kita telah menemukan jenis usaha, kita harus melihat satu aspek lagi, yang melihat bisnis di sekitar. Jumlah pesaing mengakibatkan produk yang kurang menjual, dan bahkan yang tidak mengerikan terjualnya produk kami. Kita harus melihat kompetisi dan kami harus yakin bahwa kami akan berhasil, pertama-tama kita harus mencoba! Jangan takut untuk mencoba, karena kita tahu bahwa langkah menjauh mulai dari langkah pertama.

Gagasan bahwa peluang bisnis dapat diperoleh dari hal-hal seperti ini.

1. Cita-cita.
Jika Anda ingin menjadi seorang pengusaha yang kuat, maka Anda akan melihat peluang di hampir semua bidang. Hampir setiap apa yang dilihat adalah peluang bisnis. Atau setidaknya, Anda secara naluriah akan mencari peluang di suatu jenis usaha.

2. Tekanan.
Ketika seseorang menghadapi tekanan dari banyak ide yang muncul. Ketika seseorang berada di bawah tekanan untuk bertahan hidup dan menghidupi keluarganya, biasanya dia banyak berpikir untuk solusi.

3. Tren pasar.
Mengamati kebutuhan konsumen di pasar dapat menimbulkan peluang bisnis. Sebagai contoh, beberapa orang akan belanja tren langsung ke pabrik dengan harga murah. Jadi bermuncullah factory outlet di mana-mn. Dengan berbagai promosi barang FO menawarkan dengan harga murah dengan kualitas barang yang dapat dijamin.

4. New inovasi.
Gagasan untuk menciptakan produk baru timbul karena kebutuhan, sementara produk itu belum ada di pasaran. Jika kita berhasil menciptakan produk dan kebutuhan pelanggan sehingga kita bisa menjadi master pertama dan bisnis (pemimpin). Tentunya kita akan mendapatkan keuntungan yang cepat, namun jangan terlena biasanya pesaing kita menargetkan dengan membuat bisnis yang sama dengan kami (penantang dan pengikut).

5. Komplemen dari produk yang ada.
Sebuah produk dapat memberikan peluang bisnis dengan membuat produk yang lengkap, biasanya dalam bentuk aksesoris. Produk otomotif seperti mobil biasanya disertai dengan produk aksesori yang menyertainya. Seperti diketahui, aksesoris ini dapat menjadi peluang bagi pencipta dari produk atau perusahaan.

6. Acara ini adalah karakter yang populer atau penampilan.
Sebuah acara bisa menimbulkan peluang baru. Sebagai contoh, musim sepak bola, muncul produk-produk seperti t-shirt dengan gambar piala, pemain sepak bola favorit, dan lain-lain.

7. Wawasan. Orang yang cakrawala yang luas,
Interaksi yang luas dan dia mau berpikir, maka akan menemukan peluang bisnis. Misalnya, seseorang yang sering melihat bisnis yang melakukan bisnis di luar negeri dan tidak di negara, ini adalah cara yang bagus untuk mendapatkan peluang bisnis. Wawasan Bisnis diperluas tidak hanya dengan pergi ke luar negeri, tetapi Anda juga dapat membaca majalah, buku, dan membaca di internet. Selain itu juga dapat pergi melalui banyak bergaul dengan teman-teman, kerabat, dan saudara yang kebetulan menjalankan bisnis.

8. Bahan bacaan.
Membaca, selain menambah wawasan dan pengetahuan, juga dapat menyebabkan gagasan yang mengandung peluang bisnis. Bahan bacaan bisa dari berbagai media. Jika Anda mencari peluang dalam pemikiran yang mendalam, ketika Anda membaca iklan produk atau layanan, Anda mungkin menemukan peluang bisnis. Peluang yang Anda dapatkan mungkin berbeda dari diiklankan. Ada yang mengatakan bahwa peluaang bisnis dapat diperoleh dari halaman kuning (yang berisi direktori atau iklan). Minimal Anda akan mendapatkan 20 ide kesempatan membaca halaman kuning. Media lebih melayani halaman kuning Anda misalnya, pengeluaran dengan halaman kuning dari negara banyak media-semakin banyak peluang Anda akan mendapatkan.

9. Ide yang muncul tiba-tiba.
Kadang-kadang ide bisa muncul tiba-tiba, di mana saja dan kapan saja. Hampir setiap orang pernah mengalami hal itu. Tapi tidak banyak orang yang bisa membawa ide-ide menjadi bisnis nyata yang membawa keuntungan. Kebanyakan orang lupa bahwa ide tiba-tiba muncul, dia tidak bisa melihat bahwa idenya bisa menjadi peluang bisnis.

Berikut adalah tips tentang cara untuk mengambil keuntungan dari peluang bisnis:

1. Melakukan Riset Pasar

2. Mempersiapkan dan merencanakan

3. Mematuhi aturan

4. Strategi pemasaran yang tepat pada sasaran



Ide bisnis ada di sekitar kita. Ide bisnis berasal dari analisis yang cermat dari tren pasar dan kebutuhan konsumen, meskipun ada juga ide bisnis yang diperoleh secara kebetulan. Jika Anda tertarik untuk memulai sebuah bisnis, tetapi tidak tahu apa produk atau jasa yang Anda jual, maka Anda perlu mencari cara untuk mendapatkan ide bisnis, seperti yang kami jelaskan di bawah:

1) Tanyakan pada diri Anda, apa keterampilan yang Anda miliki

Apakah Anda memiliki bakat atau prestasi bisa membuktikan menjadi dasar dari bisnis yang menguntungkan?

Untuk menemukan ide bisnis yang layak, tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa saya lakukan, apa keterampilan yang saya miliki dan orang-orang akan bersedia membayar untuk produk atau jasa?"


2) Pikirkan tentang apa lagi ngetrend saat ini yang dapat menjadi peluang bisnis.

Jika Anda membaca atau menonton berita secara teratur dengan bunga, maka Anda akan takjub melihat betapa banyak ide peluang bisnis dapat ditemukan. Dengan mengikuti berita sambil terus melakukan aktivitas, Anda dapat mengidentifikasi tren pasar, fashion baru, berita industri - dan kadang-kadang hanya ide-ide baru yang memiliki kemungkinan bisnis.

3) Buat sebuah produk atau jasa baru

Mari kita perhatikan negara 30 tahun yang lalu. Apakah ada permintaan yang besar untuk anti-virus perangkat lunak Internet Service Provider? Tidak ada! Produk tersebut lahir dari masalah dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Sekarang, anak-anak Indonesia telah berkecimpung di dunia bisnis TI, seperti membangun aplikasi smartphone.

4) Tambahkan nilai produk yang sudah ada

Perbedaan antara kayu mentah dan kayu jadi adalah contoh dari nilai tambah produk melalui proses. Selain menambahkan nilai melalui proses, Anda juga dapat menambahkan layanan, atau menggabungkan produk dengan produk lainnya. Layanan pengiriman serta memberikan pelayanan kepada stan.

Dari empat contoh sebelumnya, tampak bahwa ide bisnis dapat ditemukan dengan mudah. Tapi menemukan ide bisnis serta peluang bisnis tidak selalu mudah, sebagian diperoleh melalui pengamatan dan analisis lebih dekat.

5) Penelitian pasar

Cari ide bisnis atau peluang bisnis melalui riset pasar sangat penting bagi jenis usaha yang memerlukan investasi yang besar.


Sumber:

http://widyakartika.ac.id/site/cerdik-memanfaatkan-peluang/
http://www.wirausahawanonline.com/cara-melihat-peluang-usaha.html
http://juwitaaroem.blogspot.com/2011/10/membaca-peluang-pasar.html
http://jiwaku931.blogspot.com/2011/08/cara-melihat-peluang-bisnis.html
http://juliusgruchies.blogspot.com/2011/11/membaca-peluang-pasar.html
http://www.tipsmu-tipsku.com/2012/09/cara-menemukan-peluang-usaha.html
http://cara-wirausaha.blogspot.com/2011/04/cara-memanfaatkan-peluang-usaha.html


www.gunadarma.ac.id